Jumat, 15 Oktober 2010

Nama      : Rozabin Aulia Firda

TTL         : Kediri, 7 Januari 1993

Motto      : Alam lestari, Negeri Beseri
»»  READMORE...


Nama      : Desepta Isna Ulumi

TTL         : 19 Desember 1992

Motto      : Nyawa mereka seperti kita. Stop perburuan liarrrrrrrrr!!!!
»»  READMORE...
Nama    : Alfina Mahya U

TTL      : 14 Oktober 1993

Motto   : pecintasatwa. . .fIgHtInG . .! ! !
»»  READMORE...

Merak yang Hampir Punah

Teman-teman pecintasatwa. . dalam bahasan kali ini kita akan membahas tentang burung merak yang semakin lama semakin punah. . .Merak adalah keluarga Pavo Cristatus dan dapat ditemukan di hutan. Populasi Merak Biru tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang kemungkinan besar telah punah di sana.
Kata merak sebenarnya mengacu pada burung laki-laki (peafowls), sementara perempuan adalah peahens, dan yang muda adalah peachicks.
Burung merak adalah salah satu jenis burung terbesar. Mereka menarik perhatian orang di seluruh dunia. Burung megah ini tidak bermigrasi. Merak terutama dibagi menjadi tiga kategori yang paling umum di antara mereka adalah Merak Biru, Merak Hijau, Merak Putih.
Ketika banyak orang mendengar tentang merak, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah warna yang indah dari bulu burung ini. Biru, hijau, emas, dan penampilan dari apa yang tampak seperti mata, tepat di tengah beberapa bulu, adalah kelebihan dari burung ini. Mereka juga memiliki lambang, atau mahkota, di atas kepala mereka, membuat mereka terlihat lebih anggun. Paruh burung-burung merak memiliki rata-rata panjang satu inci. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti Merak betina.
Merak jantan adalah poligami spesies, mempunyai pasangan lebih dari satu. Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru. Burung betina biasanya menetaskan tiga sampai enam butir telur.

Mitologi Merak
Merak adalah omnivora, makan rumput dan biji-bijian serta ular dan kadal kecil juga. Di India, burung merak yang terkait mitologi Yunani ini ‘eyespots’ itu dikatakan sebagai mata ratus Argos raksasa. Ketika musim hujan datang, merak, menari dalam hujan, memikat semua dengan bulu yang elegan, membentuk tampilan yang spektakuler.Merak itu asli Asia lho, Merak yang sekarang dapat ditemukan di hampir setiap benua, termasuk Asia, Afrika, Amerika Utara dan Eropa. Mereka telah dipelihara di banyak bagian dari bagian-bagian. Sebelumnya merak dibiakkan untuk makanan tetapi sekarang telah dilarang di India.
Seekor merak betina dapat bertelur hanya sekali setahun, atau beberapa kali setahun. Merak betina akan meletakkan telur lebih banyak, lebih sering, jadi jauhkan kebisingan dan aktivitas di sekitar sarang, jika ingin memiliki merak yang menetaskan telur juga.
Seekor merak betina akan meninggalkan sarang jika ia merasa bahwa terlalu banyak keributan yang terjadi. Juga, ingatlah bahwa sarang telur akan menjadi menarik bagi binatang seperti rakun dan musang. Satu rakun dapat menghancurkan sarang merak betina dan telurnya dalam waktu yang sangat singkat.

Udah dulu ya teman artikelnya. . .
Maafkan ya kalau ada kata-kata yang salah. . .
Fighting. . . ! ! !
»»  READMORE...

burung kutilang


Ah~nyung guys. . . kali ini kita akan membahas burung kutilang. Burung Kutilang atau Kutilang adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalah Pycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang berwarna jingga.
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm. Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu, sisi bawah (tenggorokan, leher, dada dan perut) putih keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor) nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga. Iris mata berwarna merah, paruh dan kaki hitam.
Burung kutilang kerap mengunjungi tempat-tempat terbuka, tepi jalan, kebun, pekarangan, semak belukar dan hutan sekunder, sampai dengan ketinggian sekitar 1.600 m dpl. Sering pula ditemukan hidup meliar di taman dan halaman-halaman rumah di perkotaan. Burung kutilang acapkali berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain.
Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak. Burung kutilang sering menjengkelkan petani karena kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak di kebun. Namun sebaliknya burung ini menguntungkan petani karena juga memangsa pelbagai jenis serangga, ulat dan aneka hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman.
Kelompok burung ini acap terbang dengan ribut, berbunyi nyaring cuk, cuk, ..! ; atau bersiul berirama yang terdengar seperti ke-ti-lang.. ke-ti-lang.. berulang-ulang di atas tenggerannya sejak menjelang subuh sampai sore hari dan memang biasa berisik pada saat matahari terbit dan menjelang matahari terbenam. Burung kutilang sangat menyukai air untuk mandi maupun minum. Karena jenis makanannya dan sering minum, burung kutilang tergolong burung yang sering membuang kotoran. Ketika membuang kotoran biasanya pantatnya akan manggut-manggut dari atas ke bawah.
Sampai disini aja ya teman artikelnya. . .
Kalau ada salah dalam penulisan mohon dimaafkan ya. . .

»»  READMORE...

Setelah Gurita, Burung Parkit pun Ikut Meramal


Hai teman-teman pecintasatwa. . .
Kalian tau kan pastinya tentang gurita paul. . .
Itu lho...yang meramalkan pemenang setiap pertandingan dalam Piala Dunia 2010, tapi kali ini yang kita bahas bukan gurita Paul, tapi kita akan membahas tentang burung parkit di Singapura yang juga pernah memprediksikan hal yang sama dengan Gurita Paul. . . Menurut laporan asianage, parkit ini bernama Mani. Jika Paul memilih La Furia Roja sebagai pemenang di partai puncak Senin dini hari (WIB) itu, Mani justru menunjuk Tim Oranye.
Lalu, menurut Channel News Asia, sebelumnya Mani dijadikan acuan taruhan di laga perempat-final dan final Mani bagi masyarakat sekitar. Sedangkan pemilik Mani bernama Muniyapan, seorang warga Singapura keturunan India. Laporan ini menyebutkan Mani pun kerap meramal hal-hal lain dan setelah popularitasnya bertambah, dalam satu jam Muniyapan punya 10 pelanggan, jauh dibandingkan sebelum Mani ‘main’ di Piala Dunia yang butuh sehari penuh untuk mendapat jumlah tadi.
Sayangnya. . . tak disebutkan bagaimana cara Mani melakukan aksi meramalnya serta alat bantu yang digunakan. Sekian ya teman-teman. . .
Cuma ini yang kita tahu teman. . .
Maafkan ya kalau ada salah kata. . .
Pecintasatwa. . fighting. . ! ! !
»»  READMORE...

Ribuan Nuri dan Kakatua Diselundupkan ke Filipina


Haaiii temand – temanddd,,,,,
Ada kabar buruk lagi yang musti kita denger,,,,,
Siap mendengarkannn,,,, ???
Yapzzzz, ternyata... Setiap tahun, sekitar 10.000 ekor burung langka jenis paruh bengkok, antara lain nuri dan kakatua, diselundupkan ke Filipina. Burung-burung tersebut diduga ditangkap dari kawasan Halmahera Utara dan Sulawesi Utara, Provinsi Maluku Utara.
“Sekitar 41 persen burung yang ditangkap dari Halmahera diselundupkan ke Filipina lewat perdagangan di tengah laut, dengan perahu nelayan dan kapal boat pribadi,” kata pak  R.Tri Prayudhi,beliau  seorang penggiat LSM lingkungan ProFauna Indonesia di Jakarta. Data tersebut diungkapkan dalam laporan investigasi terbaru berjudul “Pirated Parrot”, yang menginvestigasi perdagangan burung paruh bengkok di Kepulauan Talaud, Halmahera Utara, dan Filipina pada periode Juni-September 2007.
Menurut temuan ProFauna, burung-burung paruh bengkok Indonesia terutama yang berasal dari Pulau Halmahera, Maluku Utara, banyak diselundupkan ke Filipina lewat pelabuhan di Desa Pelita, Kecamatan Galela, Halmahera Utara. Jenis burung yang paling sering diselundupkan ke Filipina yakni kaka tua putih (Cacatua alba), Kesturi Ternate (Lorius garrulus), bayan (Eclectus roratus), dan nuri kalung ungu (Eos squamata).
“Penyelundupan burung paruh bengkok ke Filipina ini melanggar ketentuan CITES (Konvensi Internasional tentang Perdagangan Spesies Terancam Punah), yang telah diratifikasi Indonesia sejak 1978,” kata pak Tri lagi. Semua jenis burung paruh bengkok adalah spesies yang termasuk dalam appendix II, yang boleh diperdagangkan asalkan spesies itu hasil penangkaran alias bukan hasil tangkapan langsung dari alam.
Pada kenyataannya, penangkapan masih saja terjadi, dan Departemen Kehutanan pun masih mengizinkan kuota tangkap. ProFauna mencatat, di tingkat penangkap, burung bayan dihargai Rp60.000 per ekor. Saat dijual di Surabaya, harganya menjadi Rp600.000, dan ketika sampai di Filipina dijual dengan harga Rp1 juta.
“Bila kita hitung 10.000 burung diselundupkan ke Filipina semua dengan harga 1 juta rupiah, maka negara Indonesia dirugikan 10 miliar rupiah per tahun,” kata Tri.
Haaaaaaaaa,,,,, sangat mengenaskan sekali apa yang terjadi dengan semua kehidupan di negara Indonesia ini yaaaa,,,,,,, What must we do temand – temand ?????
Mari kita pikirkan sama – sama dan SEGERA BERTINDAK !!!!!
»»  READMORE...